.
Definisi Lansia
Lanjut usia adalah keadaan dimana terjadi perubahan-perubahan tubuh seseorang yang menuju ke arah kemunduran baik secara fisik maupun secara mental. Dari perubahan fisik yang terjadi itu meliputi pada komposisi tubuh, sistem pencernaan, sistem kekebalan, sistem jantung, sistem pernafasan, otak dan sistem saraf, sistem metabolisme dan hormon, sistem ekskresi, dan massa tulang. Pada perubahan mental yang terjadi, hal ini di pengaruhi oleh tipe kepribadian, faktor sosial, dan faktor budaya. WHO (Organisasi KesehatanDunia) menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal seseorangmemasuki masa lanjut usia. Di Indonesia usia lanjut adalahmereka yang berumur 60 tahun atau lebih.
.
Defenisi kekerasan pada lansia
1.
Elder Abuse and Neglect
Sayangnya, beberapa dewasa tua yang membutuhkan pengasuhan berkualitas dari anggota keluarga maupun di rumah pengasuhan tidak mendapatkan kebutuhannya tersebut terpenuhi. Dalam beberapa kasus, dewasa tua bahkan diperlakukan tidak pantas. Kasus kekerasan dan penelantaran pada lansia ini terus bertambah.
2.
Defining Elder Abuse and Neglect
Walaupun kekerasan pada lansia sulit didefinisikan dengan tepat, beberapa kategori berbeda telah umum digunakan, yaitu: kekerasan fisik, kekerasan seksual,.kekerasan emosional dan psikologis, eksploitasi finansial dan materi, abandonment, penelantaran (neglect), dan self-neglect.Persepsi terhadap kekerasan lansia bersifat relatf dan tergantung pada karakterisitik yang mempersepsi dan korban yang dipersepsi. Ketika kekerasan terjadi, maka cenderungterefleksikan pola yang mirip di seluruh budaya.
3.
Prevalence
Estimasi bahwa hampir 500.000 lansia Amerika mengalami kekerasan dan penelantaran, dengan 150.000 lainnya menderita self-neglect. Estimasi bahwa hanya 1 dari 5 kasus kekerasan lanisa yang dilaporkan. Bentuk yang paling umum adalah penelantaran (kira-kira 60%), kekerasan fisik (16%), dan eksploitasi finansial dan materi (12%).
4.
Charactristic of Elder Abuse Victims
Beberapa data mengindikasikan wanita lebih mugkin mengalami kekerasan dibandingkan pria, sedangkan data lainnya menunjukkan tidak ada perbedaan pada pria dan wanita. Orang-orang yang berusia di atas 80 tahun mengalamai kekerasan dua sampai tiga kali lebih sering daripada orang-orang yang berusia di bawah 80 tahun. Studi longitudinal selama 9 tahun mengenai faktor resiko mengidentifikasi usia, kemiskinan, ras dan kerusakan fungsional dan kognitif, dan tinggal dengan seseorang merupakan faktor-faktor yanng meningkatkan kemungkinan kekerasan dan penelantaran.
Dalam sekitar 90% dari insiden penyiksaan dan penelantaran lansia di mana pelaku diketahui adalah anggota keluarga, dua pertiga di antaranya adalah pasangannya ataupun anak-anaknya yang dewasa. Pelaku kejahatan memangsa ketakutan dan kebutuhan targetnya dengan fokus pada rasa kesepian, keinginan untuk menyenangkan, kebutuhan untuk membantu dan kelemahan lansia lainnya.
5.
Causes of Elder Abuse
- Berdasarkan dua dekade penelitian, Reis dan Nahmiash (1998) menunjukkan bahwa karakteristik pengasuh dan orang yang diasuh perlu diperhatikan. Terdapat dua pandangan yang bersaing mengenai siapa yang beresiko, pertanyaannya yaitu: apakah korban kekerasan bergantung pada pelaku kejahatan, ataukah sebaliknya? Bukti penelitian mendukung kedua pandangan tersbut. Jelasnya, kekerasan lansia merupakan masalah sosial yang penting namun kurang mendapat perhatian yang cukup dari para peneliti dan pembuat kebijakan.